Proses Dalam Pembuatan Basement



Saat ini perkembangan perbisnisan di Indonesia sangatlah signifikan, dapat dilihat dari banyaknya pembangunan bangunan berupa gedung baru yang terus dilakukan di setiap tahunnya. Setiap gedung mempunyai konsep dan desain yang berbeda-beda tentunya, tapi pasti ada satu kesamaan yang tidak bisa dipisahkan, yaitu harus memiliki area bawah tanah atau Basement.

Area bawah tanah ini atau sering di kenal dengan Basement ini bisa dimanfaat untuk berbagai macam tempat seperti food court, parking area, supermarket, gudang barang, hingga septictank. Akan tetapi pembangunan area basement membutuhkan perhatian yang lebih karena berhubungan dengan kekuatan struktur pondasi dasar bangunan.



Pembangunan Basement 

Berikut ini adalah proses-proses pengerjaan basement :

Pekerjaan Pondasi
Tahap pertama yang harus dikerjakan dengan sangat teliti tentu saja pembuatan pondasi sebagai penahan beban atas berat bangunan. Tanah dasar untuk keperluan pondasi bisa dilakukan di atas tanah aslinya. Sistem pembuatan pondasi ini bisa menggunakan dengan sistem pancang atau bore pile.

Pembuatan Dinding Penahan
Supaya tanah tidak mengalami kelongsoran ketika digali maka diperlukan turap atau dinding penahan. Biasanya pembuatan dinding ini menggunakan bahan seperti bambu atau bisa langsung saja dicor beton sehingga bisa langsung digunakan sebagai dinding basement.

Proses Dewatering
Tahap selanjutnya adalah Dewatering, Setiap lapisan tanah memiliki bermacam jenis kadar air yang berbeda-beda, sehingga diperlukan penyedotan air atau bisa di bilang pengeringan (dewatering) agar tanah bisa digunakan untuk menjadi lapisan dasar bangunan. Untuk melihat volume air tanah pada tiap lapisannya harus menggunakan alat yang bernama Piezeometer.

Penggalian Tanah
Proses selanjutnya adalah penggalian yang dilakukan sampai tingkat kedalaman yang sudah direncanakan sebelumnya untuk pembuatan basement. Penggalian ini dilakukan dengan menggunakan excavator dan tanah galiannya nanti akan diangkut menggunakan dump truck.

Membobok Beton Tulang
Supaya tinggi dari pondasi sesuai dengan tinggi basement maka tulang beton harus dibobok agar tingginya sama rata. Biasanya pembobokan ini dilakukan dengan cara manual menggunakan palu gada.

Membuat Lantai Basement
Selanjutnya adalah Pembuatan dinding lantai basement yang harus dilakukan secara teliti agar tidak mengalami keretakan bahkan juga kebocoran akibat tekanan beban dan tekanan dari air hujan nantinya.

Finishing
Penyelesaian ini dilakukan dengan pemasangan instalasi listrik, saluran air, serta kebutuhan lainnya. Namun sebelum dioperasikan, basement pun harus melewati uji kelayakan terlebih dahulu, biasanya menggunakan uji beban atau Load test nantinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Penting Sistem Peringatan Dini untuk Gempa dan Banjir

Pengujian Non Destructive Test Menggunakan Ultrasonic Flaw Detector

Melakukan Pengamatan Kondisi Bendungan Menggunakan Piezometer